Intervensi asing terhadap pemilihan umum

Intervensi pemilihan umum luar negeri adalah upaya pemerintah untuk mempengaruhi pemilihan umum di negara lain. Upaya tersebut dapat dilakukan secara terselubung maupun terang-terangan.

Hingga akhir tahun 2011, berbagai penelitian teoretis dan penelitian empiris tentang pengaruh intervensi asing terhadap pemilihan umum di negara lain secara keseluruhan masih bisa dibilang kecil. Meskipun begitu, setelah tahun 2011 sejumlah penelitian semacam itu tetap dilakukan.[1] Sebuah studi menunjukkan bahwa intervensi sebagian besar pemilihan umum luar negeri dilakukan oleh negara Amerika Serikat dengan 81 intervensi dari tahun 1946 hingga 2000. Kemudian intervensi terbanyak dilakukan oleh Rusia yang merupakan bekas Uni Soviet dengan 36 intervensi. Kedua negara ini melakukan intervensi dengan rata-rata satu kali dalam setiap sembilan pemilihan umum dengan persaingan yang ketat di negara lainnya.[2][3][4]

  1. ^ Shulman, Stephen; Bloom, Stephen (2012). "The legitimacy of foreign intervention in elections: the Ukrainian response". Review of International Studies. 38 (2): 445–471. doi:10.1017/S0260210512000022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-28. Diakses tanggal 12 January 2017. 
  2. ^ Levin, Dov H. (June 2016). "When the Great Power Gets a Vote: The Effects of Great Power Electoral Interventions on Election Results". International Studies Quarterly. 60 (2): 189–202. doi:10.1093/isq/sqv016. For example, the U.S. and the USSR/Russia have intervened in one of every nine competitive national level executive elections between 1946 and 2000. 
  3. ^ Tharoor, Ishaan (13 October 2016). "The long history of the U.S. interfering with elections elsewhere". The Washington Post. Retrieved 21 May 2019.
  4. ^ Levin, Dov H. (7 September 2016). "Sure, the U.S. and Russia often meddle in foreign elections. Does it matter?". The Washington Post. Retrieved 21 May 2019.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search